DARI SINGAPURA KE MALAYSIA
Praise the Lord! Beberapa waktu yang lalu saya
dapet kesempatan menjadi ambassador dari kampus saya untuk mengikut “Diversity
and Youth Inclusion” di Universiti Teknologi
Malaysia (UTM), Johor Bahru, Malaysia. Aih… rasanya seneng sekali. Dapet kesempatan
emas untuk mengunjungi negeri tetangga tanpa merogoh kocek sendiri plus dapat
uang saku. Hehe. Inget! Prinsip traveller
itu harus bisa kemana-mana dengan minim dana. Hahaha. Saya kesana tidak
sendiri, tapi ditemani oleh 9 orang lainnya plus 1 pendamping. Mereka adalah
Jane, Naufal, Buyung, Hijri, Nura, Shahnaz, Cut, Sintha, Natasha dan Prof.
Rosie.
Sebelum pergi ke Malaysia, saya harus buat
passport dulu di kantor imigrasi, Jakarta Selatan. Alhamdulillah, seminggu
kemudian passport-nya udah jadi dan bisa dipake untuk 5 tahun ke depan.
Yeah! Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba.
Kami bersebelas bersiap-siap untuk pergi ke bandara Soekarno Hatta. Selama kurang lebih 1
jam kami pun mendarat di bandara Singapura, Changi Airport. Ini untuk
pertama kalinya saya mengunjungi negara Singapura. Ternyata oh ternyata! Memang lingkungannya
bersih dan teratur kawan. Hehe. Sebelum berlanjut ke Johor Bahru, kami
menyempatkan makan siang terlebih dahulu di bandara Changi. Setelah itu naik
mobil selama hampir 1, 5 jam menuju UTM. Selama di perjalanan, kami tak
henti-hentinya menikmati pemandangan sepanjang perjalanan dari Singapura hingga
Malaysia. Aih senanganya! Sekali jalan 1-2 negara terlampaui.
Setelah menempuh perjalanan darat yang cukup jauh, akhirnya sampai juga di UTM. Kami menginap di Scholar’s Inn untuk beberapa hari ke depan.
Di Scholar’s Inn, kami menyempatkan ke Pak
Lah café yang menjual makanan khas Malaysia. Hmm… enak dan lezat euy!
Keesokan harinya kami mengikuti acara DIY
Camp hari pertama. Asyik euy! Ketemu temen-temen baru dari berbagai negara.
Disana kami berdiskusi dan bertukar pikiran tentang peran pemuda dalam menghadapi
keberagaman di dunia global.
Hari kedua gak kalah seru, seluruh peserta
semakin dekat dan akrab. Meski berbeda-beda warna kulit, agama, ras, dll. Kami
membuktikan tetap bisa berbaur dan bekerja sama. Hehe. Tapi sayang… kebersamaan
kami harus berakhir di hari kedua. Hehe. Tapi semoga pertemanan kita gak akan
pernah luntur.
Yeah! Itulah pengalaman saya mengikuti acara
DIY Camp di Malaysia bersama ambassador lainnya. Acaranya seru dan tak
terlupakan. Satu hal yang paling menyenangkan kami sempat melancong ke Marina
Bay sebelum pergi ke Changi Airport untuk kembali ke Indonesia.
mau tanya kak. ada email?
ReplyDeleteAda, emajulian@gmail.com
ReplyDelete