FLASHPACKER 3 NEGARA: MALAYSIA, KAMBOJA & VIETNAM

Hey!! kali ini saya ingin membagi pengalaman saya menjadi flashpacker bersama sobat saya, Annisa. Perjalanan kami berlangsung dari tanggal 22-27 Februari 2018. Perjalanan kami merupakan paket lengkap,ada suka dan dukanya. Meskipun demikian, kami tetap bersabar dan menikmati perjalanan dengan penuh suka cita.

Pada awalnya, kami berdua hanya spontan saja merencanakan perjalanan ini. Kami adalah 2 hijabers yang doyan jalan-jalan. Jadi kami berusaha untuk memaksimalkan waktu dan dana agar tetap senang tapi kantong tidak jebol.Berikut liputan perjalanan kami menjelajah 3 negara.

22-23 Februari 2018
Perjalanan pertama kami dimulai dengan naik bis bandara dari blok M menuju Soetta. Setelah sampai di Bandara Soetta, kami menunggu pesawat Jakarta-Pnom Penh, tetapi harus transit di Kuala Lumpur terlebih dahulu.

Sesampainya di Pnom Penh International Airport, kami membeli paket internet bernama CellCard dan memesan mobil grab ke pangkalan Larryta Bus. FYI, Larryta bus adalah van yang akan mengantarkan kami menuju provinsi Siem Reap. Perjalanan dari Pnom Penh menuju Siem Reap lumayan jauh, dan memakan waktu kurang lebih 5 jam. 

Sesampainya di Siem Reap, kami mengisi perut terlebih dahulu. Sungguh sangat melelahkan melakukan perjalanan udara dan darat secara berturut-turut.

Setelah kenyang, kami check-in ke Funky Hostel di dekat Siem Reap Night Market. Hostelnya agak serem. Saya dan Annisa tidak terlalu nyaman dengan gambar yang terpampang di kamar kami. Tapi apalah daya, hostel sudah terlanjur dibayar. Harga hostel sebesar USD13 per orang. FYI, di Kamboja, orang-orang lebih banyak menggunakan uang USD sebagai alat pembayaran.

Setelah check in, kami beristirahat sejenak di hostel. Kami mulai keliling Siem Reap Night Market saat malam menjelang. Sekalian mencari makan malam dan melihat-lihat pemandangan sekitar.


Warna-Warni Siem Reap Night Market


Funky Hostel

Siem Reap Night Market


Kuil di Siem Reap Night Market

24 Februari 2018

Keesokan harinya, sebelum subuh, sekitar jam 4 pagi, kami bersiap-siap naik Tuk-Tuk menuju tempat penjualan tiket masuk Angkor Wat. Harga Tuk-Tuk kami tawar hingga mendapatkan harga USD13. Harga tiket masuk Angkor Wat adalah USD37. Harap berhati-hati dan terus menyimpan tiket dengan baik. Kehilangan tiket akan menyebabkan denda sebesar USD100. Kami mengunjungi 4 Wat yang lumayan besar dan terkenal. Wat tersebut adalah Wat Angkor, Wat Bayon, Wat Tom, dan Wat Ta Prohm.



Pagi di Angkor Wat


Wat Bayon



Wat Tom




Wat Ta Prohm

Kami merasa puas mengelilingi wat-wat tersebut. Siang itu sangat panas sekali, kami memutuskan untuk balik ke Funky hostel untuk check out dan mengambil backpack kami yang ditinggal disana. Kami pun memutuskan untuk mencari hostel lain untuk stay hanya sampai jam 7 malam. Kami harus melanjutkan perjalanan ke kota Ho Chi Minh, Vietnam pada malam itu. Kami check in di hostel Mei Gui untuk mandi dan istirahat sejenak. 

Malam pun tiba, kami mempersiapkan diri untuk naik bis malam menuju kota Pnom Penh dengan bis Mekong Express pada jam 8 malam. Saat menanyakan petugas disana, betapa terkejutnya kami. Mereka mengatakan bahwa bis kami beroperasi pada jam 8 pagi, bukan jam 8 malam. Usut punya usut, ternyata petugas yang beroperasi tidak konsentrasi saat melakukan pemesanan. Jadi, dia salah dalam memesan bis kami.

Tapi kami tidak menyerah, kami mencari bis lain menuju Pnom Penh. Akhirnya kami mendapatkan tiket sleeper bus seharga USD10 bernama Virak Buntahm. Bisnya lumayan nyaman dan kami bisa tidur-tiduran selama perjalanan menuju Pnom Penh.



25 Februari 2018

Kami sampai  di Pnom Penh jam 3 pagi dan bersiap-siap menuju pangkalan bis Phuong Trinh. Bis kami terjadwal jam 6 pagi, tapi kami lagi-lagi sangat kecewa. Ternyata pihak bis telah mengganti jadwal operasi bis tanpa memberitahu kami berdua. Terkadang, pemesanan bis on the spot lebih baik daripada memesan jauh-jauh hari dari bookmebus.com

Kami tidak patah arang dan tetap teguh mencari alternatif bis lain. Akhirnya pilihan kami jatuh pada bis Khai Nam. Dengan tekanan demi tekanan dalam perjalanan kami, akhirnya kami mendapatkan bis menuju Ho Chi Minh, Vietnam. Kami tersenyum lega karena rencana kami dapat berjalan sebagimana mestinya meski menemui beberapa kendala.

Sore harinya, kami sampai di kota Ho Chi Minh. Kami menemukan kendala bahasa karena jarang yang bisa berbahasa Inggris. Uang Dong Vietnam kami terbatas dan kamipun tidak memiliki koneksi internet. Untungnya, kami bertemu seorang bapak paruh baya yang bersedia memberikan password wifi. Dari wifi tersebut, kami memesan grab ke IPEACE hostel dengan uang Dong kami yang pas-pasan.Sesampainya di Ipeace hostel, kami beristirahat, mandi, dan browsing internet dengan wifi hostel. Kami merasa lega dan bahagia. 


Setelah merasa segar, kami mulai menjelajah kota Ho Chi Minh dengan berjalan kaki serta bersiap membelikan oleh-oleh untuk teman Annisa di Indonesia. Tidak lupa pula untuk menukar sebagian uang USD kami dengan uang Dong dan juga membeli paket internet agar kami dapat menggunakan google map.



Taman Bunga di Ho Chi Minh



Pemandangan kota Ho Chi Minh, Vietnam


26 Februari 2018

Hari ini kami habiskan waktu untuk berjalan-jalan keliling kota Ho Chi Minh lagi. Kami sangat senang. Kami juga tidak lupa untuk mencoba kopi Vietnam yang terkenal.


Kopi Vietnam
taman kota

Apartement yang unik

Setelah puas berjalan-jalan, kami kembali ke hostel untuk mengambil backpack kami dan bersiap untuk kembali ke Pnom Penh dengan bis Khai Nam. Perjalanan Pnom Penh-Ho Chi Minh memakan waktu kurang-lebih 6 jam.

Kami sampai di Pnom Penh sekitar jam 10 malam. Kami melanjutkan perjalanan lagi dengan naik Tuk-Tuk menuju Pnom Penh Airport. Jadwal pesawat kami pada pukul 8:35 keesokan harinya. Jadi, kami memutuskan untuk tidur di musholla Pnom Penh airport.



27 Februari 2018

Hari ini hari terakhir kami di kota Pnom Penh, kami sempatkan untuk membeli cinderamata terlebih dahulu sebelum meninggalkan kota Pnom Penh.

Pnom Penh Airport

Kami juga harus transit kembali di Kuala Lumpur International Airport.

Kuala Lumpur International Airport


Legaaaaa, akhirnya kita dapat menyelesaikan perjalanan ini dengan tuntas. Kami balik kampung Mak, Pak. Hello Indonesia!!


Soetta Airport



Special Thanks to Annisa.
My partner in crime!



bersama Annisa











Comments

Popular Posts