PESONA GUNUNG PAPANDAYAN



Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang petualangan #sahabatkesayangan ke gunung Papandayan. Ya, Papandayan adalah salah satu  gunung di Jawa Barat yang sangat eksotis dan masih berstatus gunung aktif. Saya sangat senang berkesempatan untuk mendaki gunung Papandayan bersama #SahabatKesayangan (Budi, Daz, Mamed, Sofi,Susi,Siluth, Umam) beserta seorang guide bernama Samural.  Berikut petualangan kami yang seru menuju gunung Papandayan.

Gunung Papandayan

Tahap Persiapan
Persiapan tidak memakan waktu lama. Masing-masing dari kami mengeluarkan uang sekitar 500rb untuk keperluan makan, tiket masuk, transportasi, sewa carrier, dll. Semua anggota #SahabatKesayangan juga melakukan persiapan fisik sebelum mendaki agar terbiasa dengan medan yang menanjak dan lumayan melelahkan.

Siap-siap menuju Garut
                                                           
Perjalanan dimulai......
Yeah! Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, kami naik bisa dari Jakarta menuju Garut. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 6 jam. Setelah itu, naik mobil dan break sejenak untuk istirahat, sholat, dan makan. Lanjut naik pick-up menuju pos pendaftaran dan persiapan untuk mendaki.  Sebelum mendaki, kami narsis  dulu dong. Hehe.


Pos Pendaftaran
 
narsis sebelum muncak
                                           



Track dari gunung Papandayan lumayan berbatu, dan terjal. Asap dari kawah belerang juga mengepul sangat banyak. Memakai masker adalah hal yang dapat menghindarkan dari bau menyengat. Oh ya, sepatu sebagai pengaman kaki sangat diperlukan karena track awal akan banyak jalan berbatu.

Jalan terjal berbatu

Setelah melewati perjalanan terjal berbatu dan pemandangan asap belerang yang mengepul, kami disuguhi oleh pemandangan alam yang hijau dan berbukit-bukit. 



Bukit nan hijau

 
Indahnya Papandayan

Lanjut berjalan, kami menyusuri track yang lumayan labil (naik-turun) serta jalan bersungai. Agak melelahkan, tapi sepadan dengan pemandangan yang disuguhkan. Setelah sampai di pos ke-2, kami istirahat sejenak dan membeli cilok disini. Hehehe. Setelah stamina sudah 100%, kami beranjak  untuk menuju camp peristirahatan . Disini kami membangun tenda dan beristirahat untuk memulai perjalanan besok pagi.


Dasrizal fokus membangun tenda

Hari yang ditunggu tiba, kami berjalan untuk mencapai puncak Papandayan. Perjalanan diawali oleh track yang berlumpur, licin, dan lumayan berbahaya. Tapi kami selalu bersemangat dan terus berjalan. 

 
Bersiap untuk pendakian
 
berlumpur
Track mulai melandai dan kami terus berjalan sampai bertemu dengan surganya gunung Papandayan TEGAL ALUN atau biasa disebut danau cinta karena bentuknya seperti hati dan kami juga disuguhi padang Edelweis. Disini kami sempatkan untuk berfoto ria.

Padang Edelweis

Danau Cinta

Setelah puas berfoto- ria, kami beranjak untuk menuju puncak Papandayan. Track kali ini disuguhi oleh tumbuh-tumbuhan liar di kanan dan kiri kami. Kami sempat salah arah sampai akhirnya menemukan jalan yang benar menuju puncak. Pada waktu itu cuaca berkabut mulai turun hujan.
 
Berkabut dan mendung










Cuaca mendung dan tanaman liar mengiringi perjalanan

 Setelah susah payah melewati track yang terjal, berbatu, dan dipenuhi oleh tanaman liar di kanan-kiri jalan, akhirnya kami sampai di Puncak Papandayan. Disini juga kami sempatkan untuk mengabadikan momen-momen yang mengharukan. Kami semua sampai puncak bersama-sama. Yeay!


 
Puncak Papandayan


Setelah mencapai puncak, kami bersiap-siap untuk turun dan kembali ke base-camp. Oh ya, untuk kembali pulang, kami memakai jalan lain yaitu  via-Hutan Mati yang misterius tapi sangat eksostis. Karena hujan lumayan lebat, track menjadi licin dan harus-berhati-hati saat melangkah.


 
Hutan Mati

Akhirnya,  melalu jalan yang lumayan licin, berlumpur, dan lembab,akhirnya kami semua sampai di basecamp dengan selamat. Yeah, itulah sekilas petualangan kami di Papandayan. Pesonanya memang wah!!!

Terima kasih kami untuk Samural, yang sudah membantu kami mengabadikan momen-momen kebersamaan dan menjadi "guide" yang baik untuk kami semua.

Samural dan Budi

Sumber Foto: Koleksi #SahabatKesayangan

Comments

Popular Posts